Bidang Ilmu
stringclasses 1
value | Kalimat
stringlengths 5
1k
|
---|---|
Sastra | Kebanyakan naik ke bus carteran yang bertuliskan nama kota masing-masing. |
Sastra | Sejak kecil aku sudah terobsesi dengan cerita seorang peniup seruling, yang bisa membawa anak- anak seluruh kota, dari orangtuanya yang arogan. |
Sastra | Dari beranda rumah di pemukiman berbukit ini kulihat hamparan bangunan di pusat kota, juga kemuning padi di tepi bukit, lembah yang tak henti menyimpan gairah bagi para penggarap sawah. |
Sastra | Di taman kota, di pekuburan jingga tepi pantai, di kamar sewaan. |
Sastra | Dari rumah sakit ibukota. |
Sastra | Polisi kota datang menangkapku .... |
Sastra | Perintah pemboikotan kantin itu datang langsung dari Kep-Sek. |
Sastra | Model rambut yang tidak pernah dikenali penduduk kota ini hingga ratusan tahun ke depan. |
Sastra | Bengkulu kotanja ketjil dan dalam waktu lima menit aku menjelundup kerumah paman Fatmawati, dimana seluruh keluarga gadis itu berkumpul bersama-sama untuk menguatkan hati mereka dalam menghadapi penjerbuan. |
Sastra | "Gua potret lu, gua masukin Ibu Kota!" kata Gevaert. |
Sastra | Naik kuda, Ann, keliling kota Surabaya." Aku perhatikan matanya yang memandang jauh dan dapat kulihat mukaku sendiri kekelaman bola matanya. |
Sastra | Maka Megat Panji Alam pun masuklah ke dalam kota. |
Sastra | Sebenarnya, kakeknya mengawali kariernya di Minsk, tetapi dalam perkembangan kariernya, dia ditugaskan di Ratomka sebagai ketua pengawas 711/994 kesehatan di kota itu. |
Sastra | Setelah itu, maka dibawa masuk oleh anakanda kedua itu ke dalam kota. |
Sastra | Baru selepas itu kembali ke kota seberang pulau. |
Sastra | karna jikalau kira-nya kota ini dapat ka-tangan bangsa lain-lain, nĕschaya bebĕrapa lama pun di-pĕrangi-nya tiada-lah akan alah, oleh sĕbab dĕmikian-lah kukoh-nya dan hikmat-nya kota ini." Sa-bĕrmula maka ada-lah sifat-nya kota Malaka itu yang ku dapati dan yang ku jalani di-atas-nya dan sampai ka-dalam tanah itu, ada-lah dĕmikian ku lihat, batu-nya itu batu besi, ungu warnanya, ada yang panjang sa-dĕpa dan ada yang dua hasta; |
Sastra | Orang lebih suka ke Ancol daripada ke kota lama Jakarta. |
Sastra | Mengejar sisa-sisa Armada Kota Terapung yang berusaha kabur. |
Sastra | Kejadian kedua yang akan menggemparkan Moskwa adalah pengeboman lobby Metropole Hotel yang terletak di jantung kota Moskwa, tepatnya di kawasan Teatralnaya, yang tak jauh dari Kremlin. |
Sastra | Hingga sekarangpun kota itu masih ketinggalan, ia baru dapat ditjapai dengan djip selama delapan djam perdjalanan dari kota jang terdekat. |
Sastra | Dan diambilnya kotak wayang dan segala perkakas wayang itu. |
Sastra | SEMBILAN BELAS Depok adalah sebuah kota kecil yang terletak di antara Jakarta dan Bogor. |
Sastra | Keheningan pecah seketika saat suara tank, bom, mortir dan berbagai senjata mengoyak dan mencabik setiap sudut kota. |
Sastra | Semua orang di kotaku sudah tak bisa lagi tersenyum! |
Sastra | Bagian ekonomi dan pemboikotan itu di Indonesia (terutama di Jawa) sangat meminta perhatian dan bila kita tidak keliru, belum pernah sekali juga dibicarakan dalam Studieclubsesungguhnya, inilah tanda kelemahan nonkoperasi Studieclub. |
Sastra | Laut lebih kaya dari segala-galanya." Kemudian, "Baliklah kau ke kota aku mau tinggal di kampungku sendiri." "Apa sahaya harus katakan pada Bendoro?" "Mintalah ampun, dan serahkan dirimu, biar Bendoro masih pamanmu sendiri, orang tuamu sendiri, kau sendiri saja jadi bini percobaannya. |
Sastra | Sosok yang tumbuh dalam murninya udara Novgorod, kota para kesatria. |
Sastra | Tinggal lagi bagi Studieclub nonkoperasi terhadap rapat kota. |
Sastra | "Di kota ini juga rupanya sahaya dipenjarakan. |
Sastra | Tukang kayu di kota itu benar-benar bisa diandalkan, bukan bualan walikota. |
Sastra | Dia akan berada di London selama dua tahun memenuhi undangan komunitas Muslim Indonesia di kota ini untuk menjadi pembina agama. |
Sastra | 3 tahun itu diambil untuk sebuah pertandingan tarkam sekota, 13 tahun yang lalu. |
Sastra | Ada kotak kopi, gula, multi vitamin dan madu. |
Sastra | Dikumpulkannya kami, dibukanya kotak itu, isinya sebuah blender, dan berpidatolah ia. |
Sastra | Tentu saja, pada awalnya, kota kami juga penuh suara dan nyanyian. |
Sastra | Maka ada pun lebar lorong di-kĕliling kota itu ada-lah sa-puloh dua-bĕlas dĕpa sampai ka-tĕpi sungai |
Sastra | Dengan begitu, ia lebih jarang menghadapi godaan berkotak-kotak cokelat dan barang-barang lain. |
Sastra | maka di-tiup-nya pula, maka berpĕchah-lah kuda itu mĕnjadi ĕmpat pĕrsĕgi sĕpĕrti kota; |
Sastra | Saat itulah ia kembali menelepon dan memperoleh pesan pendek sebelum tanda untuk bicara kepada kotak suara, "Suamiku, jika kamu mau melihat anak kita, kembalikan dulu ayahku ke rumah." Mirdad terduduk di beranda rumah sakit dan bertanya kepada diri sendiri, "Mana yang harus kupilih, keluarga atau organisasi sialan ini?" Kabar mengenai penangkapan Lohan pertama kali didengar dari Artika. |
Sastra | Tak ada?" "Ah, datang pun baru, kami ini." "Masaklah." "Beras dari kota masih ada kan, mak?" "Beras masih ada, bajaknya yang sudah tak ada. |
Sastra | Sepakbola sialan ini membuat semua penerbangan dari kota-kota di Italia penuh hingga dua hari ke depan. |
Sastra | Maka di-panggilkan-nya-lah sĕgala kuli dalam Malaka dari-pada sĕgala bangsa, maka di-suroh-nya pĕcbahkan kota itu dari sa-bĕlab Bukit China dahulu. |
Sastra | Tapi ia lebih sering terlihat di sudut dekat gang kecil agak di pinggiran kota. |
Sastra | "Nah, sebelum kita jalan keliling kota, aku mau ajak kalian mencicipi makanan kesukaanku," kata Said begitu kami sampai di depan sebuah rumah makan. |
Sastra | Maka maharaja Mara Karmah dan raja Mangendra Sari masuklah menghadap ayahanda baginda ke dalam kota Hikmat dengan segala raja-raja itu sekalian. |
Sastra | Ikanuri mengambil bungkusan kecil dari kota kecamatan tadi. |
Sastra | Dimasukkannya kotak biru tua tersebut ke dalam tas tangannya. |
Sastra | maka apahila sudah pĕchah kota itn, maka nĕgĕri Malaka pun tiada bĕrsĕri lagi, umpama sa'orang pĕrĕmpuan yang kĕmatian suami-nya, tiada-lah bĕrsĕri muka-nya. |
Sastra | Aku mengeluarkan korek-api dari kantong, menggoreskan sebuah disisi kotaknja untuk menjelakannja dan ……. |
Sastra | Mardinah orang kota, tentu lain kemauannya." "Ah, hukuman itu tidak berat." "Tidak berat? |
Sastra | Hanya jaringan pematang tampak membentuk kotak-kotak persegi yang sangat banyak. |
Sastra | Anak-korek-api jang ada dalam kotak itu menjala semua sampai jang terachir. |
Sastra | Jalan-jalan kota Malang yang tidak terlalu lebar menyambut mereka sore itu, suatu tempat yang lain dan asing. |
Sastra | Adapun perubahan, bukannya untuk kami saja, hanya terutama untuk mereka yang berpangkat tinggi, yang kaya dan orang kota. |
Sastra | Pukul empat pagi terminal kecil itu mulai hidup dengan deru-deru mesin berbagai angkutan kota dan derap kaki para penumpang yang naik dan turun, berganti kendaraan sesuai jurusan yang dikehendaki, atau datang dan pergi ke tempat yang dijadikan tujuan. |
Sastra | Sering batuk-batuk." "Kenapa tidak dibawa kemari?" tanya Meisa sambil bergegas menuju ke kotak-kotak obat yang ada di mejanya. |
Sastra | Ayahanda telah mendatangkan gamelan terbaik dari perunggu tulen dari kota T., gamelan Nenenda, yang selalu terbungkus beledu merah bila tak ditabuh. |
Sastra | Siit Uncuwing Setiap pagi, bila langit sedang bahagia, kalangkang gunung menyerung kota kecil itu. |
Sastra | Dan kota B. |
Sastra | Bagi penghuni kota, pagi seperti ini sudah biasa. |
Sastra | "Maaf yai memang benar dek candra itu merupakan arsitek ternama yang tidak diragukan lagi hasil kerjanya dikota-kota besar maupun di daerah kita ini. |
Sastra | Maka titah duli Yang Dipertuan Besar kepada Tengku itu, "Kehendak Raja Haji datang dan hendak ke mana pergi?" Maka sembah Tengku itu, "Patik (he) hendak mengadap sahaja sebab sudah lama tiada patik mengadap, inilah patik mengadap." Kemudian maka titah Yang Dipenuan Besar kepada Tengku Raja Haji, "Apa bicara Raja Haji sekarang ini?" Maka sembah Tengku itu, "Tiada bicara patik, melainkan kepada duli tuanku juga." Maka titah Yang Dipertuan Besar, "Mana adat yang hendak dipakai oleh Raja Haji, karena waad suaui adat Maitum Mangkat di Sungai Baharu sUatu adat Marhutn Mangkat di Kota Yang mana hendak dipakai oleh Raja Haji?" Maka sembah Tengku iiu, "Adai Marhum Mangkat di Sungai Baharu itulah adat kepada Marhum Mangkat di Kota itu, adat baharu iiulah adat yang kepada Marhum Mangkat di Kota itu adat baharu. |
Sastra | Berbarengan dengan itu pesawat Stuka Jerman sudah mendengung-dengungkan di atas Ibu Kota Paris mengancam menjatuhkan bomnya kalau Pemerintah Perancis tak lekas menyerah. |
Sastra | Menatap orang-orang bergegas di jalanan dekat taman kota, berpegangan tangan, melempari burung gereja dengan remah-remah roti. |
Sastra | Seragam pasukan penjaga kota. |
Sastra | Maka baginda dan Sultan Maharaja Mara Karmah dan segala anak raja-raja yang di Tasik itu pun berangkatlah kembali masuk ke dalam kotanya, lalu ke istananya. |
Sastra | Tajuk mahkota jadilah tuan, putih kuning sangat cumbuan, Menjadikan abang rindu dan rawan, Laksana orang mabuk cendawan. |
Sastra | Kami mempunjai sebuah perpustakaan jang besar dikota-ini jang diselenggarakan oleh Perkumpulan Theosofi. |
Sastra | Laksamana menoleh ke pejabat Ibukota lainnya. |
Sastra | Kĕmudian maka bĕrhĕntilah pula pĕkĕrjaan dari-pada mĕnchari kaki kota itu. |
Sastra | Meski ayah-ibunya tinggal di kota Thanta, ia tinggal di sini. |
Sastra | Seratus perahu dari negeri seberang siap meluluhlantakkan kotanya. |
Sastra | Keramaian kota kecil dalam bayangan senja memenuhi pandangan mereka berdua. |
Sastra | Makin lama makin sunyi di luar kota, karena masing-masing telah meninggalkan pekerjaannya. |
Sastra | Tetapi selainnya dari Perang-Gerak Cepat, Iskandar sering pula terpaksa berhenti, kalau dia menghadapi kota yang diperlindungi oleh benteng, berupa dinding batu yang kokoh yang dipertahankan oleh prajurit pula. |
Sastra | Tak ada kota yang semaju mereka dalam urusan arsitektur dan tata bangunan. |
Sastra | Maka mahkota itu pun terlepaslah daripada tangan patik. |
Sastra | Maka pintu kota itu daripada zamrut yang hijau dan lapis yang ketujuh yang di dalam sekali itu, dilihat oleh Laksamana daripada perak dan tembaga suasa, ditulis dengan air emas, akan serba jenis ismullah yang besar. |
Sastra | Didalam kota Endeh terdapat sebuah kampung jang lebih ketjil lagi, terdiri dari pondok-pondok beratap ilalang, bernama Ambugaga. |
Sastra | "Cepat pergi, kota akan segera tenggelam. |
Sastra | Pagi ini, ia akan pergi ke kota, ikut pelatihan. |
Sastra | Membuat kota itu tiba-tiba membesar jika dilihat dari langit. |
Sastra | Sekarang baiklah Seri Batara berangkat naik ke atas kota duduk, jika hendak melihat tamasya patik dengan kuda ini." Maka pada ketika itu naiklah Baginda ke atas gajah kenaikan Baginda. |
Sastra | Pagi itu Laisa mengalah, akhirnya diam-diam berangkat ke kota kabupaten. |
Sastra | Ledakannja dapat terdengar kesekitar sampai bermil-mil dan sedjauh-djauhnja mata memandang diseluruh kota hanja kelihatan lautan api. |
Sastra | Dan satu hal yang jelek, dia tak pernah bisa menghilangkan kebiasaan buruknya untuk menempelkan bekas permen karet pada bangku sebelahnya yang kosong di bis kota. |
Sastra | Maka duli pun berbangkitlah ke udara, terang cuaca menjadi kelam kabut, tiada apa lagi yang kelihatan, hanyalah kilat senjata pahlawan juga yang kelihatan, serta dengan cahaya mahkota segala raja-raja menjadi suluh orang berperang itu. |
Sastra | Sebagai i) pembantu residen, berkedudukan di kota kabupaten. |
Sastra | Diputuskannya hatinya akan ibunya paduka mahadewi itu lalulah ia meng(h)adap ke dalam kota sambil menyembah seraya katanya, "Rama aji paduka suri dan ibu mahadewi, tinggallah urip waras pun Brajadenta bermohon lunga tan pamit." Maka segala kadean dan orangnya pun menyembah ke dalam negeri sekaliannya. |
Sastra | Maka segeralah disambut oleh anakanda kedua itu, seraya menyembah, maka sembahnya, "Ya, tuanku, Syah Alam, patik kedua ini datang bermohon ke bawah Duli yang Dipertuan, patik hendak mengeluari maharaja Indera Dewa itu, karena ia menanti di luar kota tuanku." Setelah didengar oleh baginda kata anakanda kedua itu demikian, maka baginda itu pun menangis, seraya memeluk leher anakanda kedua itu, katanya, "Janganlah anakanda kedua keluar melawan raja Indera Dewa itu, karena ia raja besar. |
Sastra | Di salah satu kota yang maju sekali dalam mengolah besi dan amunisi, Laksamana Ramirez dihadiahi tiga ribu pucuk bedil oleh penguasanya. |
Sastra | "Baiklah, tapi kapan kita akan kembali ke Tokyo?" "Sore juga bisa, naik taksi ke kota dari sana dilanjutkan dengan kereta. |
Sastra | Hatta maka Kertala Sari pun masuk ke dalam kota. |
Sastra | Ia mengeluarkan dua kotak nasi goreng dari dalam kantung plastik. |
Sastra | Maka Raja Melaka pun memakai kelengkapan pakaiannya dan memakai mahkotanya yang diberi oleh paduka ayahanda Baginda di Bukit Seguntang itu. |
Sastra | Dan lagi kakang bawa orang pegunungan ini dua puluh orang juga serta kotak wayang kakak bawa." Maka kelima kadeannya pun menyembah, "Inggi kawula nuhun, mana seperintah sira Pangeran patik kelima bersaudara ini kerjakan. |
Sastra | Kota itu terhitung terpencil jika dilihat dari sisi jumlah penumpang angkutan udara. |
Sastra | Juga tamu-tamu dari kota kecamatan, kota kabupaten, hingga kota provinsi, kenalan Kak Laisa dalam bisnis perkebunan strawberry. |
Sastra | maka tĕrlalu-lah susah pĕkĕrjaan mĕmĕchahkan kota itu. |
Sastra | Memang, di kota kami yang remang, kami terbiasa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa percakapan. |