id
stringlengths 1
7
| url
stringlengths 31
389
| title
stringlengths 1
250
| text
stringlengths 1
64.9k
|
---|---|---|---|
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |nativename= |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | ᨅᨔ ᨆᨀᨔᨑبَاسَ مَڠْكَاسَرَءْ |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |image=Mangkasarak in Lontarak Script.svg |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |imagecaption=Mangkasara dalam aksara Lontara Jangang-Jangang dan Lontara Baru |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |states=Indonesia |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |region=Sulawesi Selatan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |ethnicity=Makassar |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |dialects=Gowa/LakiungJeneponto/TurateaBantaeng |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |speakers= |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |date=2010 |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |ref= |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |familycolor=Austronesia |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |fam2=Melayu-Polinesia |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |fam3=Sulawesi Selatan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |fam4=Makassarik |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |script=Modern: Alfabet Latin Aksara Lontara Abjad SerangHistoris: Aksara Makassar (Jangang-Jangang) |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |iso2=mak |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |iso3=mak |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |glotto=maka1311 |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |glottofoot=no |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |map=Makassarese and Makassaric locator map.svg |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |mapsize=200px |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |mapcaption= |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |mapalt=Peta semenanjung Sulawesi Selatan yang diberi arsiran di bagian ujung bawahnya untuk menandai persebaran bahasa Makassar serta bahasa-bahasa Makassarik lainnya |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |notice=IPA |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | }}Bahasa Makassar Makasar, Mengkasar atau Mengkasara (basa Mangkasaraʼ; Jangang-jangang: ; Lontara: ᨅᨔ ᨆᨀᨔᨑ) adalah sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia yang lazimnya dituturkan oleh penduduk bersuku Makassar di sebagian wilayah Sulawesi Selatan, Indonesia. Daerah yang menggunakan bahasa makassar diataranya Kabupaten Gowa, Sinjai, Maros, Takalar Jeneponto, Bantaeng, Pangkajene dan Kepulauan, Bulukumba, Kepulauan Selayar dan Kota Makassar. Dalam rumpun bahasa Austronesia, bahasa Makassar merupakan bagian dari rumpun bahasa Sulawesi Selatan, walaupun kosakata bahasa ini tergolong divergen jika dibandingkan dengan kerabat-kerabat terdekatnya. Bahasa Makassar memiliki sekitar 1,87 juta penutur jati pada tahun 2010. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Terdapat 23 fonem dalam sistem fonologi bahasa Makassar. Bahasa Makassar juga memiliki beberapa deret konsonan ganda atau geminat. Sebagai bahasa aglutinatif, bahasa Makassar memiliki beragam afiks yang masih produktif serta serangkaian klitik yang (antara lain) memarkahi fungsi pronomina dan aspek. Argumen dalam bahasa Makassar dimarkahi pada predikat dengan klitik pronomina yang lazimnya mengikuti pola persekutuan ergatif-absolutif. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klasifikasi |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Kekerabatan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bahasa Makassar merupakan bahasa Austronesia dari subrumpun Melayu-Polinesia cabang Sulawesi Selatan, khususnya kelompok Makassar atau Makassarik yang juga mencakup bahasa Konjo (baik ragam Pegunungan maupun Pesisir) serta bahasa Selayar. Ragam bahasa Konjo dan Selayar terkadang juga dianggap sebagai dialek bahasa Makassar. Sebagai bagian dari rumpun bahasa Sulawesi Selatan, bahasa Makassar juga berkerabat dekat dengan bahasa Bugis, Mandar, dan Sa'dan (Toraja). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Dalam hal kosakata, rumpun bahasa Makassarik merupakan yang paling berbeda di antara bahasa-bahasa Sulawesi Selatan. Rerata persentase kemiripan kosakata antara rumpun Makassarik dengan bahasa-bahasa Sulawesi Selatan lainnya adalah sebesar 43%. Secara spesifik, dialek Gowa atau Lakiung adalah yang paling divergen; tingkat kemiripan kosakata dialek ini dengan bahasa-bahasa Sulawesi Selatan lainnya sekitar 5–10 poin persentase lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kemiripan kosakata bahasa Konjo serta Selayar dengan bahasa-bahasa Sulawesi Selatan lainnya. Meski begitu, analisis etimostatistik dan functor statistics yang dilakukan oleh linguis Ülo Sirk menghasilkan persentase kemiripan kosakata yang lebih tinggi (≥ 60%) antara bahasa Makassar dan bahasa-bahasa Sulawesi Selatan lainnya. Bukti-bukti kuantitatif ini mendukung analisis kualitatif yang menempatkan bahasa Makassar sebagai bagian dari rumpun Sulawesi Selatan. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Dialek |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Ragam bahasa dalam rumpun Makassarik membentuk sebuah kesinambungan dialek, sehingga batas antara bahasa dan dialek sulit ditentukan. Survei bahasa di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh pasangan linguis dan antropolog Charles dan Barbara Grimes memisahkan bahasa Konjo dan Selayar dari bahasa Makassar, sementara survei lanjutan yang dilakukan oleh linguis Timothy Friberg dan Thomas Laskowske memecah bahasa Konjo menjadi tiga (Konjo Pesisir, Konjo Pegunungan, dan Bentong/Dentong). Walaupun begitu, dalam buku mengenai tata bahasa Makassar terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, linguis lokal Abdul Kadir Manyambeang dan tim memasukkan ragam bahasa Konjo dan Selayar sebagai dialek bahasa Makassar. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Tidak termasuk ragam-ragam bahasa Konjo dan Selayar, bahasa Makassar dapat dibagi ke dalam setidaknya tiga dialek, yaitu 1) dialek Gowa atau Lakiung, 2) dialek Jeneponto atau Turatea, dan 3) dialek Bantaeng. Perbedaan utama antara ragam-ragam dialek dan bahasa dalam rumpun Makassar adalah dalam tataran kosakata; tata bahasa ragam-ragam ini secara umum tidak jauh berbeda. Penutur dialek Gowa cenderung bertukar menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan penutur dialek Bantaeng atau penutur bahasa Konjo dan Selayar, begitu pula sebaliknya. Dialek Gowa umumnya dianggap sebagai "ragam tinggi" (prestige variety) bahasa Makassar. Sebagai ragam yang dituturkan di wilayah pusat daerah, dialek Gowa juga lazim digunakan oleh penutur dialek atau ragam bahasa lainnya dalam rumpun Makassar. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Demografi dan persebaran |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Menurut sebuah studi demografi yang didasarkan pada data sensus tahun 2010, sekitar 1,87 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas lima tahun menggunakan bahasa Makassar sebagai bahasa ibu. Secara nasional, bahasa Makassar termasuk ke dalam 20 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak, tepatnya di posisi ke-16. Bahasa Makassar juga merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Sulawesi setelah bahasa Bugis yang memiliki lebih dari 3,5 juta penutur. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bahasa Makassar utamanya dituturkan oleh etnis Makassar, walaupun sebagian kecil (1,89%) etnis Bugis juga menggunakan bahasa ini sebagai bahasa ibu. Penutur bahasa Makassar terpusat di wilayah barat daya semenanjung Sulawesi Selatan, terutama di wilayah pesisir yang subur di sekitar Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar. Bahasa Makassar juga dituturkan oleh sebagian penduduk kabupaten Maros serta Pangkajene dan Kepulauan di utara, berdampingan dengan bahasa Bugis. Penduduk kabupaten Jeneponto serta Bantaeng umumnya juga mengidentifikasi diri sebagai bagian dari komunitas penutur bahasa Makassar, walaupun ragam yang mereka tuturkan (dialek Jeneponto atau Turatea serta dialek Bantaeng) lumayan berbeda dari dialek yang digunakan di Gowa dan Takalar. Bahasa Konjo yang berkerabat dekat dengan bahasa Makassar dituturkan di wilayah pegunungan Gowa serta di pesisir Kabupaten Bulukumba, sementara bahasa Selayar dituturkan di Pulau Selayar di selatan semenanjung. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Sejarah |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Status saat ini |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bahasa Makassar termasuk salah satu bahasa daerah Indonesia yang cukup berkembang. Memasuki milenium ketiga, bahasa ini masih digunakan secara luas di daerah pedesaan serta di sebagian wilayah Kota Makassar. Bahasa Makassar juga masih dianggap penting sebagai penanda identitas kesukuan. Akan tetapi, pada masyarakat urban, pembauran antara bahasa Makassar dan bahasa Indonesia melalui alih kode atau campur kode lazim ditemui. Sebagian dari masyarakat urban Makassar, terutama yang berasal dari kelas menengah ataupun berlatar belakang multietnis, juga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam rumah tangga. Ethnologue menggolongkan bahasa Makassar sebagai bahasa dengan tingkat 6b (Terancam) dalam skala EGIDS, yang menunjukkan bahwa walaupun bahasa ini masih lazim digunakan dalam percakapan tatap muka, proses transmisi atau pengajaran bahasa secara alami antargenerasi sudah mulai terganggu. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Sistem penulisan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Fonologi |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Vokal |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bahasa Makassar memiliki lima fonem vokal, yaitu . Tidak ada diftong dalam bahasa Makassar, walaupun deret vokal monoftong dapat ditemukan, seperti dalam kata tau 'orang', jai 'banyak', rua 'dua', dan sebagainya. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Fonem vokal cenderung direalisasikan sebagai vokal semiterbuka jika berada di posisi akhir kata atau sebelum suku kata dengan bunyi lainnya. Bandingkan, misalnya, antara pengucapan dalam kata leʼbaʼ 'sudah' dan mange 'pergi ke'. Fonem juga memiliki alofon semiterbuka jika berada di posisi akhir kata atau jika mendahului suku kata dengan bunyi , seperti yang bisa ditemukan pada kata lompo 'besar' (bandingkan dengan órasaʼ 'lebat'). Terlepas dari letaknya dalam sebuah kata, sebagian penutur cenderung mengucapkan kedua vokal ini dengan posisi lidah yang lebih tinggi (tertutup) sehingga mendekati pengucapan fonem dan . |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Vokal dapat diucapkan secara sengau jika berada di sekitar konsonan sengau dalam suku kata yang sama. Terdapat dua tingkat intensitas penyengauan vokal, yaitu penyengauan kuat dan penyengauan lemah. Penyengauan lemah dapat ditemukan pada vokal sebelum konsonan sengau yang tidak berada pada akhir ucapan. Penyengauan kuat dapat ditemukan pada vokal sebelum konsonan sengau akhir ucapan atau setelah konsonan sengau secara umum. Penyengauan dapat menyebar ke vokal dalam suku kata setelah vokal sengau jika tidak ada konsonan yang menghalangi. Walaupun begitu, intensitas sengau dalam vokal seperti ini tidak sebesar vokal yang mendahuluinya, semisal dalam pengucapan kata niaʼ [ni͌.ãʔ] 'ada'. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Konsonan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Terdapat 17 konsonan dalam bahasa Makassar, seperti yang dijabarkan dalam tabel berikut. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Fonem merupakan satu-satunya konsonan dengan pengucapan dental, tidak seperti fonem yang merupakan konsonan alveolar. Fonem hambat nirsuara umumnya diucapkan dengan sedikit aspirasi (aliran udara), seperti dalam kata katte [ˈkat̪.t̪ʰɛ] 'kitaʼ, lampa [ˈlam.pʰa] 'pergi', dan kana [ˈkʰa.nã] 'kata'. Fonem dan memiliki alofon implosif dan , terutama pada posisi awal kata semisal balu [ˈɓa.lu] 'janda' dan setelah bunyi seperti dalam kata aʼdoleng [aʔ.ˈɗo.lẽŋ] 'menggelepai'. Kedua konsonan ini, terutama pada posisi awal, terkadang juga direalisasikan sebagai konsonan nirsuara tanpa aspirasi. Fonem palatal dapat direalisasikan sebagai afrikat (bunyi hambat dengan pelepasan desis) [cç] atau bahkan [tʃ]. Fonem juga dapat diucapkan sebagai afrikat [ɟʝ]. Jukes menganalisis kedua konsonan ini sebagai konsonan hambat karena keduanya memiliki padanan sengau palatal /ɲ/, sebagaimana konsonan hambat oral lainnya juga memiliki padanan sengau masing-masing. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Fonotaktik |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Struktur dasar suku kata dalam bahasa Makassar adalah ()(). Posisi K1 dapat diisi oleh hampir seluruh konsonan, sementara posisi K2 memiliki beberapa batasan. Pada suku kata yang terletak dii akhir morfem, K2 dapat diisi oleh bunyi hambat (K) atau bunyi sengau (N) yang pengucapannya ditentukan oleh beberapa aturan asimilasi. Bunyi K berasimilasi (diucapkan sebagai konsonan yang sama) dengan konsonan nirsuara kecuali dan direalisasikan sebagai dalam konteks lainnya. Bunyi N direalisasikan sebagai bunyi sengau yang homorgan (diucapkan pada tempat artikulasi yang sama) sebelum konsonan hambat atau sengau, berasimilasi dengan konsonan dan , serta direalisasikan sebagai dalam konteks lainnya. Sedangkan pada suku kata di dalam bentuk akar, bahasa Makassar mengontraskan satu bunyi tambahan pada posisi K2 selain K dan N, yaitu . Analisis ini didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa Makassar membedakan antara deret bunyi lintas suku kata , , dan . Walaupun begitu, dapat pula dianggap sebagai realisasi dari satu segmen geminat murni alih-alih deret bunyi lintas suku kata. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | {| class="floatright" style="border-spacing:0px" |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |+ 3. Contoh kata menurut pola suku kata''' |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | style=background:#eaecf0;" | || style=background:#eaecf0;" | V || style=background:#eaecf0;" | || style=background:#eaecf0;" | o || style=background:#eaecf0;" | || style=background:#eaecf0;" | 'oh' (kata seru) || style=background:#eaecf0;" | |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | style=background:#eaecf0;" | || style=background:#eaecf0;" | KV || style=background:#eaecf0;" | || style="background:#eaecf0;" | ri || style=background:#eaecf0;" | || style="background:#eaecf0;" | (partikel) || style=background:#eaecf0;" | |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || VK || || uʼ || || 'rambut' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVK || || piʼ || || 'getah pulut' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || VV || || io || || 'ya' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || VVK || || aeng || || 'ayah' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVV || || tau || || 'orang' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVVK || || taung || || 'tahun' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || VKVK || || uluʼ || || 'kepala' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKV || || sala || || 'salah' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKVK || || sabaʼ || || 'sebab' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKKVK || || leʼbaʼ || || 'sudah' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKVKV || || binánga || || 'sungai' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKVKVK || || pásaraʼ || || 'pasar' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKVKKV || || kalúppa || || 'lupa' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKKVKVK || || kaʼlúrung || || 'kayu pohon palem' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKVKVKVK || || balakeboʼ || || 'ikan tamban' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || KVKVKVKKVK || || kalumanynyang || || 'kaya' || |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |} |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bunyi /s l r/ dapat dikategorikan sebagai kelompok kontinuan (bunyi yang diucapkan tanpa menghalangi secara penuh aliran udara yang keluar melalui mulut) non-sengau, dan ketiga-tiganya tidak dapat mengisi posisi akhir suku kata kecuali sebagai bagian dari deret konsonan geminasi. Kata dasar yang sejatinya berakhir dengan konsonan-konsonan ini akan diimbuhi vokal epentetis yang sama dengan vokal di suku kata sebelumnya, serta ditutup dengan konsonan hambat glotal , seperti pada kata ótereʼ 'tali', bótoloʼ 'botol', dan rántasaʼ 'kotor'. Elemen tambahan ini juga disebut sebagai deret "VK-gema" (echo-VC), dan dapat memengaruhi posisi tekanan pada sebuah kata (lihat bagian #Tekanan). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Umumnya, kata dasar dalam bahasa Makassar memiliki panjang dua atau tiga suku kata. Meski begitu, kata-kata yang lebih panjang dapat dibentuk karena sifat bahasa Makassar yang aglutinatif serta adanya proses reduplikasi (perulangan) yang masih sangat produktif. Menurut Jukes, kata dengan panjang enam atau tujuh suku kata lazim ditemukan dalam bahasa Makassar, sementara kata dasar dengan satu suku kata (yang bukan merupakan pinjaman dari bahasa lain) sangatlah jarang, walaupun ada beberapa kata seru dan partikel yang terdiri dari satu suku kata saja. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Tekanan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Tekanan umumnya diberikan pada suku kata penultima (kedua dari akhir) dari sebuah kata dasar. Dalam kata ulang, tekanan sekunder akan diberikan pada unsur pertama, contohnya pada kata ammèkang-mékang 'memancing-mancing (secara tidak serius)'. Sufiks umumnya dihitung sebagai bagian dari unsur fonologis yang diberikan tekanan, sementara enklitik tidak dihitung (ekstrametrikal). Kata gássing 'kuat', misalnya, jika ditambah sufiks benefaktif -ang akan menjadi gassíngang 'lebih kuat dari' dengan tekanan pada suku kata penultima, tetapi jika diberi enklitik pemarkah persona pertama =aʼ akan menjadi gássingaʼ 'saya kuat', dengan tekanan pada suku kata antepenultima (ketiga dari akhir). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Morfem lainnya yang dihitung sebagai bagian dari unsur yang diberi tekanan adalah klitik afiksal pemarkah kepunyaan, seperti pada kata tedóng≡ku (kerbau≡.) 'kerbau saya'. Khusus untuk pemarkah takrif (definite marker) ≡a, morfem ini dihitung sebagai bagian dari unsur yang diberi tekanan hanya jika kata dasar yang diimbuhinya berakhiran vokal seperti pada kata batúa 'batu (itu)'—bandingkan dengan pola tekanan pada kóngkonga 'anjing (itu)' yang kata dasarnya berakhiran konsonan. Sebuah kata dapat memiliki tekanan pada suku kata keempat terakhir jika kata tersebut diimbuhi kombinasi enklitik dwisilabis seperti =mako (=ma =ko ), contoh: náiʼmako 'naik!'. Posisi tekanan juga dapat dipengaruhi proses degeminasi vokal, yaitu peleburan vokal identik lintas morfem menjadi satu. Misalnya, kata jappa 'jalan' jika ditambah imbuhan -ang akan menjadi jappáng 'berjalan dengan', dengan tekanan pada suku kata ultima (akhir). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Tekanan pada kata-kata dasar dengan VK-gema selalu terletak pada suku kata antepenultima, contohnya lápisiʼ 'lapis', bótoloʼ 'botol', pásaraʼ, dan Mangkásaraʼ 'Makassar', karena suku kata dengan VK-gema bersifat ekstrametrikal. Akan tetapi, pengimbuhan sufiks -ang dan -i akan menghapus suku kata epentetis ini dan memindahkan tekanannya ke posisi penultima, seperti pada kata lapísi 'lapisi'. Penambahan klitik afiksal pemarkah kepunyaan juga memindahkan tekanan ke posisi penultima, tetapi tidak menghapus suku kata epentetis ini, seperti pada kata botolóʼna 'botolnya'. Sementara, penambahan pemarkah takrif dan enklitik tidak menghapus suku kata ini maupun mengubah posisi tekanan, seperti pada kata pásaraka 'pasar (itu)' dan appásarakaʼ 'saya pergi ke pasar'. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Tata bahasa |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | 1PRO:persona pertama, pronomina bebas |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | 2FAMPRO:persona kedua akrab, pronomina bebas |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | 2FAM:persona kedua, bentuk akrab |
Subsets and Splits