id
stringlengths 1
7
| url
stringlengths 31
389
| title
stringlengths 1
250
| text
stringlengths 1
64.9k
|
---|---|---|---|
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | 2POL:persona kedua, bentuk hormat |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | AF:fokus aktor/pelaku |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | BCS:sebab, karena |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | OR:'atau' |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | NR:pembentuk nomina |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Pronomina persona |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Pronomina atau kata ganti persona dalam bahasa Makassar memiliki tiga bentuk, yaitu 1) bentuk bebas, 2) proklitik yang merujuk-silang (cross-reference) argumen S dan P ('absolutif'), serta 3) enklitik yang merujuk-silang argumen A ('ergatif'). Tabel berikut menunjukkan ketiga bentuk pronomina ini beserta pemarkah kepunyaan bagi masing-masing serinya. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Pronomina persona pertama jamak inklusif juga digunakan untuk merujuk kepada persona kedua jamak sekaligus berfungsi sebagai bentuk hormat bagi persona kedua tunggal. Seri pronomina persona pertama ku= lazimnya juga digunakan untuk merujuk pada persona pertama jamak dalam bahasa Makassar modern; pronomina kambe dan pemarkah kepunyaan ≡mang bersifat arkais, sementara enklitik =kang hanya dapat muncul dalam bentuk kombinasi dengan klitik pemarkah modalitas dan aspek, seperti =pakang (=pa =kang .). Makna jamak dapat dinyatakan lebih jelas dengan menambahkan kata ngaseng 'semua' setelah bentuk bebas, semisal ia–ngaseng 'mereka semua' dan ikau–ngaseng 'kalian semua', atau sebelum enklitik, misalnya ngaseng=i 'mereka semua'. Walaupun begitu, ngaseng tidak dapat dipasangkan dengan proklitik. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bentuk proklitik dan enklitik merupakan bentuk pronomina yang paling umum digunakan untuk merujuk pada persona atau benda yang dituju (lihat bagian #Klausa dasar untuk contoh penggunaannya). Bentuk bebas lebih jarang digunakan; pemakaiannya biasanya terbatas pada klausa presentatif (klausa yang menyatakan atau mengenalkan sesuatu, lihat contoh 1), sebagai penekanan (2), dalam frasa preposisional yang berfungsi sebagai argumen maupun adjung (3), dan sebagai predikat (4). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Nomina dan frasa nomina |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Ciri dan jenis nomina |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Nomina atau kata benda dalam bahasa Makassar merupakan kelas kata yang dapat menjadi argumen bagi sebuah predikat, sehingga bisa dirujuk-silang oleh klitik pronomina. Nomina juga dapat menjadi inti dari sebuah frasa nomina (termasuk klausa relatif). Nomina dapat berperan sebagai pemilik maupun yang dimiliki dalam konstruksi kepemilikan; klitik afiksal akan diimbuhkan pada frasa nomina yang dimiliki. Ketakrifan nomina dapat dinyatakan dengan klitik afiksal ≡a. Nomina tanpa imbuhan juga dapat menjadi predikat dalam sebuah kalimat. Keseluruhan poin-poin utama ini digambarkan dalam contoh berikut: |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Selain itu, nomina juga dapat dikhususkan oleh demonstrativa, diterangkan oleh adjektiva, dikirakan dengan numeralia, menjadi pelengkap dalam frasa preposisional, serta menjadi verba yang bermakna 'pakai/gunakan [nomina yang dimaksud]' jika diimbuhi dengan prefiks aK-. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Nomina yang biasanya diimbuhi klitika afiksal takrif ≡a dan pemarkah kepunyaan adalah nomina umum (common noun). Sementara itu, nomina diri atau nama diri (proper noun) seperti nama tempat, nama orang, dan gelar (tidak termasuk panggilan kekerabatan) biasanya tidak diimbuhi pemarkah takrif dan kepunyaan, tetapi dapat dipasangkan dengan prefiks personal i- seperti kelas kata pronomina. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Beberapa nomina umum merupakan nomina generik yang sering kali menjadi inti dari sebuah kata majemuk, seperti kata jeʼneʼ 'air', tai 'tahi', dan anaʼ 'anak'. Contoh kata-kata majemuk yang diturunkan dari nomina generik ini adalah jeʼneʼ inung 'air minum', tai bani 'lilin lebah' (arti harfiah: 'tahi lebah'), dan anaʼ baine 'anak perempuan'. Istilah kekerabatan yang biasa dijadikan sapaan juga tergolong nomina umum, seperti misalnya kata mangge 'ayah', anrong 'ibu', dan sariʼbattang 'saudara'. Contoh lainnya adalah kata daeng yang digunakan sebagai sapaan sopan secara umum, atau oleh seorang istri kepada suaminya. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Kelompok nomina utama lainnya adalah nomina temporal, yang biasanya muncul setelah preposisi dalam konstruksi adjung untuk menyatakan waktu. Contoh nomina temporal adalah waktu jam (seperti tetteʼ lima '5.00 [pukul lima]'), waktu perkiraan berdasarkan pembagian hari (seperti bariʼbasa 'pagi'), hari-hari dalam seminggu, serta tanggal, bulan dan musim. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Nomina turunan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Nomina turunan dapat dibentuk dengan beberapa proses morfologis produktif, seperti reduplikasi dan pengimbuhan afiks pa-, ka-, dan -ang, baik sendiri-sendiri maupun secara kombinasi. Tabel berikut memaparkan beberapa proses pembentukan nomina yang umum dalam bahasa Makassar: |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Terdapat beberapa pengecualian dari pola umum yang dijabarkan di atas. Misalnya, reduplikasi kata oloʼ 'ulat' menjadi oloʼ-oloʼ menghasilkan perluasan makna menjadi 'binatang'. Pengimbuhan pa- pada dasar verba juga tidak selalu mengindikasikan instrumen atau alat, contohnya paʼmaiʼ 'napas, tabiat, hati' (seperti dalam frasa lompo paʼmaiʼ 'besar hati') yang diturunkan dari kata aʼmaiʼ 'bernapas'. Pengimbuhan pa>...<ang pada dasar verba ammanaʼ 'beranak' menghasilkan kata pammanakang yang bemakna 'keluarga', walaupun mungkin saja kata ini awalnya merupakan kiasan ('tempat untuk memiliki anak'). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Frasa nomina |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Komponen frasa nomina dalam bahasa Makassar dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu 1) inti (head), 2) pengkhusus (specifier), dan 3) pewatas (modifier). Yang dimaksud dengan pengkhusus adalah demonstrativa dan numeralia serta penggolong (classifer), sementara pewatas dapat berupa nomina, adjektiva, verba atau klausa relatif yang memodifikasi nomina inti. Pengkhusus juga berbeda dari pewatas karena dapat diletakkan sebelum nomina inti, seperti dalam frasa anjo kongkong≡a (itu anjing≡) 'anjing itu'. Numeralia diletakkan sebelum nomina inti jika nomina tersebut bersifat takrif (6), tetapi diletakkan setelahnya jika nomina tersebut bersifat taktakrif (7). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Pewatas selalu diletakkan setelah nomina inti yang dimodifikasinya, dan dapat berupa: |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | nomina, seperti dalam frasa bawi romang 'babi hutan' |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | adjektiva, seperti dalam frasa jukuʼ lompo 'ikan besar' |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | verba, seperti dalam frasa kappalaʼ anriʼbaʼ 'kapal terbang' |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | kata pemilik, seperti dalam frasa tedonna i Ali 'kerbaunya si Ali' |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | klausa relatif |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klausa relatif dalam bahasa Makassar langsung diletakkan setelah nomina inti tanpa penanda khusus (tidak seperti bahasa Indonesia yang memerlukan kata seperti 'yang' sebelum klausa relatif). Verba dalam klausa relatif akan diberi pemarkah takrif ≡a. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Verba |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klausa dasar |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klausa intransitif |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Dalam klausa intransitif bahasa Makassar, enklitik 'absolutif' (=) digunakan untuk merujuk-silang satu-satunya argumen dalam klausa tersebut (S) jika argumen tersebut bersifat takrif (definite) atau kentara (salient) menurut konteks percakapannya. Enklitik ini cenderung dipasangkan pada konstituen pertama dari sebuah klausa—dengan kata lain, enklitik ini merupakan enklitik Wackernagel, atau enklitik yang lazimnya berada di posisi kedua. Prefiks (imbuhan awalan) aK- umumnya digunakan untuk membentuk verba intransitif, walaupun beberapa verba seperti tinro 'tidur' tidak memerlukan prefiks ini. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klausa intransitif juga dapat dibentuk dengan inti (head) predikat nomina (13) dan pronomina (contoh (4) di atas), adjektiva (14) atau frasa preposisional (15). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klausa transitif |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Verba dalam klausa transitif tidak diimbuhi afiks, tetapi diberi proklitik pronomina yang menandakan A atau pelaku (actor) serta enklitik pronomina yang menandakan P atau penderita (undergoer). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Jika kedua argumen yang melengkapi predikat verba sama-sama merupakan persona ketiga, dapat terjadi ketaksaan mengenai argumen mana yang dirujuk-silang oleh masing-masing klitik. Dalam kasus ini, konteks pragmatis diperlukan untuk menentukan makna yang tepat bagi klausa tersebut. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Agar dapat dirujuk-silang dengan klitik, penderita dalam klausa transitif harus bersifat takrif. Contoh penderita yang bersifat takrif adalah nama dan gelar, kata yang rujukannya kentara secara pragmatis seperti pronomina persona pertama dan kedua, serta kata yang dipasangkan dengan pemarkah kepunyaan (seperti miongku dan tedongku dalam contoh 16–17) atau pemarkah takrif (seperti untia dalam contoh 18). |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Pengecualian terhadap pola umum pembentukan klausa transitif terjadi jika 1) argumen A atau P menjadi fokus dalam sebuah klausa; 2) klitik dipasangkan pada kata lainnya karena ada unsur sebelum verba; atau 3) jika klausa tersebut memiliki penderita yang taktakrif (indefinite). Pola ketiga dianalisis oleh Jukes sebagai bentuk klausa semitransitif. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klausa semitransitif |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Klausa semitransitif merupakan klausa yang memiliki dua partisipan, tetapi hanya satu partisipan saja yaitu pelaku yang dirujuk-silang oleh klitik pronomina. Klitik yang dipakai adalah seri enklitik pronomina 'absolutif' (yang umumnya digunakan untuk merujuk-silang S dan P). Dengan kata lain, verba dalam klausa semitransitif umumnya bersifat bivalen atau dwivalen (memerlukan dua argumen atau pelengkap verba) seperti dalam klausa transitif, tetapi penderita dalam klausa sejenis ini berbeda dari P dalam klausa transitif pada umumnya karena tidak dirujuk-silang oleh klitik pronomina. Prefiks aN(N)- umumnya diimbuhkan pada verba semi-transitif. Penderita dalam klausa sejenis ini bersifat taktakrif, seperti yang bisa dilihat dari contoh (19); bandingkan dengan contoh (18) yang memiliki penderita takrif. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Frasa nomina penderita (seperti unti 'pisang' dalam contoh 18) umumnya diperlukan untuk melengkapi klausa semi-transitif. Walaupun begitu, frasa nomina ini dapat dibuang dalam klausa dengan verba ambitransitif (verba yang dapat dimaknai sebagai verba transitif maupun intransitif) seperti kanre 'makan' dan inung 'minum'. Klausa seperti ini dapat dianggap memiliki makna intransitif. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Fokus dan topik |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Fokus |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Argumen dalam sebuah kalimat dapat muncul sebelum verba dan tidak dirujung-silang dengan klitik. Argumen yang berada pada posisi ini dianggap sebagai argumen yang difokuskan, dengan fungsi pragmatis seperti disambiguasi, penekanan, atau pemastian. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Jika dibandingkan dengan contoh (12) yang sekadar merupakan pernyataan fakta ('si Ali tidur'), contoh (21) dapat menyatakan makna 'kuberitahu padamu, si Ali sedang tidur', 'kudengar si Ali sedang tidur', atau makna interogatif 'benarkah si Ali yang tidur?'. Contoh ini juga merupakan jawaban bagi pertanyaan inai tinro? 'siapa yang tidur?'. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Dalam kalimat transitif, salah satu argumen (tetapi tidak keduanya) dapat difokuskan. Imbuhan aN- (bedakan dari imbuhan semi-transitif aN(N)- yang menukar konsonan awal kata dasar dengan bunyi sengau) biasanya akan ditambahkan pada kalimat dengan fokus pada argumen pelaku, sementara kalimat dengan fokus pada argumen penderita tidak memilki imbuhan apapun dan hanya ditandai dengan ketiadaan klitik yang merujuk-silang argumen tersebut. Contoh kalimat (22) memfokuskan argumen A atau pelaku, sementara contoh (23) memfokuskan argumen P atau penderita. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Topikalisasi |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Topikalisasi merupakan proses pelepasan ke kiri (left dislocation), atau pengedepanan unsur kalimat yang disertai jeda prosodik antara unsur tersebut dan unsur kalimat lainnya. Topikalisasi berbeda dari fokus karena argumen inti yang dijadikan topik tetap harus dirujuk-silang. Secara fungsi, topikalisasi biasanya digunakan untuk menetapkan topik baru dalam sebuah naskah atau percakapan. Perbedaan antara topik dan fokus dapat dilihat dalam contoh (24–25). Dalam kedua contoh tersebut, argumen A (kongkonga) berada pada posisi topik dan dirujuk-silang oleh klitik na=, tetapi dalam contoh (25), argumen P (mionga) yang berada pada posisi fokus tidak dirujuk-silang oleh klitik apapun. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Kala, aspek, dan modalitas |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Selain klitik pronomina persona yang dipakai untuk merujuk-silang argumen dalam sebuah kalimat, bahasa Makassar juga memiliki serangkaian klitik yang digunakan untuk memarkahi makna gramatikal seperti kala (tense), aspek, modalitas, dan polaritas (pembenaran atau penyangkalan). Klitik yang termasuk golongan ini adalah proklitik la= dan ta= , serta enklitik =mo , =pa , =ja , dan =ka . Klitik jenis ini secara umum diletakkan sebelum klitik pronomina (jika ada), baik dalam posisi awal atau akhir kata dasar yang diimbuhinya. Bunyi vokal dalam enklitik aspek/modalitas akan dibuang jika diikuti oleh enklitik pronomina =aʼ dan =i, dengan pengecualian enklitik =ka yang menjadi =kai jika dipasangkan dengan =i. Tabel berikut menunjukkan kombinasi antara enklitik aspek/modalitas dan pronomina: |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Proklitik ta=, walaupun merupakan morfem penyangkal yang paling dasar dalam bahasa Makassar, bukan merupakan penyangkal yang paling umum digunakan. Konstruksi sangkalan pada umumnya menggunakan gabungan kata yang sudah mengalami gramatikalisasi seperti taena 'tidak'. Proklitik la= dapat digunakan untuk menyatakan kala mendatang (future tense) atau makna 'akan', seperti dalam contoh berikut: |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Proklitik la= juga dapat ditemui dalam pertanyaan, seperti dalam ungkapan lakereko mae? atau lakeko mae? 'kamu mau ke mana?' (arti harfiah: 'di mana kamu akan berada?') yang merupakan sapaan umum di Makassar. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Penggunaan klitik perfektif =mo bersamaan dengan la= menandakan bahwa hal yang dirujuk oleh kedua klitik tersebut akan segera terjadi. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Enklitik =mo sendiri pada dasarnya merupakan pemarkah aspek perfektif atau makna 'sudah/telah'. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Enklitik ini juga memiliki makna deontik (menandakan keharusan atau kepastian) dan dapat digunakan dalam konstruksi imperatif seperti dalam contoh (9). Dalam konstruksi interogatif, penambahan enklitik =mo menandakan bahwa penanya menginginkan jawaban yang pasti. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Lawan dari =mo adalah enklitik imperfektif =pa, yang menyampaikan makna 'belum usai' atau 'masih'. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Makna 'saja, hanya' (dalam artian 'tidak lebih dari' atau 'tiada lain selain') disampaikan oleh enklitik limitatif =ja. Contoh penggunaan: |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Enklitik =ka memiliki dua fungsi. Dalam kalimat tanya, enklitik ini digunakan untuk meminta kepastian atau mengklarifikasi pernyataan lawan bicara, serupa partikel question tag dalam bahasa Inggris. |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Fungsi lain enklitik =ka adalah untuk memarkahi pilihan atau kemungkinan, misalnya tedong=ka jarang=ka'' (kerbau= kuda=) '[pilihannya] antara kerbau atau kuda'. Contoh penggunaan yang lebih panjang dapat dilihat dari kutipan mukadimah Kronik Gowa berikut: |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Simbol dan singkatan istilah |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | {| style="border-spacing:0px" |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || persona pertama || || || || || inklusif |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || persona kedua || || || || || monovalen/ekavalen |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || persona ketiga || || || || || negasi/sangkalan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || absolutif || || || || || pembentuk nomina |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || fokus aktor/pelaku || || || || || ordinal/urutan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || sebab, karena || || || || || personal |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || bivalen/dwivalen || || || || || aspek perfektif |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || definit/takrif/pasti || || || || || bentuk sopan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || ergatif || || || || || pemarkah posesi/kepunyaan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || eksklusif || || || || || preposisi |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || bentuk akrab || || || || || reduplikasi/perulangan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |- |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | | || || kala mendatang |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | |} |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Keterangan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Rujukan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Sitiran |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Daftar pustaka |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Pranala luar |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Kosakata dasar bahasa Makassar di Austronesian Basic Vocabulary Database |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Daftar lema bahasa Makassar di Wiktionary |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Makassar - kanal I Love Languages di Youtube |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bahasa di Sulawesi Selatan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Bahasa di Indonesia |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Rumpun bahasa Sulawesi Selatan |
18 | https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa%20Makassar | Bahasa Makassar | Makassar |
20 | https://id.wikipedia.org/wiki/Buaya | Buaya | Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota famili Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii). Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku. |
20 | https://id.wikipedia.org/wiki/Buaya | Buaya | Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya. Namun, ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia, kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus. |
20 | https://id.wikipedia.org/wiki/Buaya | Buaya | Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya buhaya (Sd.); buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.); bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain. |
Subsets and Splits