source_sentence
stringlengths
1
531
target_sentence
stringlengths
1
482
kalau begitu belumlah patut
nun sakeno nde' man patut
takdir tak dapat disingkiri
takdir nde' bau kelidin
Ampenan Sayid Abdullah memimpin
le' Ampenan, Said Abdullah mbatekang
Anak Agung wah wikan tingkah Praya.
Si Anak Agung sudah tahu tingkah Praya.
Maret mami' gen bepamit, lumbar mangkat.
Menghadap ayahnya pamit akan pergi.
selapu, sikep praya, gegangsaran hencong tarik.
Semua laskar Praya bergegas mereka.
Puyung mungkir janji
Puyung mungkir janji
nde' baseada liwat.
tidak memberi liwat.
Konkep bangket bagelining.
Mengukur sawah berkeliling.
kocap singamuk nginain.
Yang memimpin orang mengamuk.
hanging rasa nde' na jati.
Tapi rasanya tidak benar.
prangenanna ngungsi puyung.
Ingin segera masuk desa Puyung.
Pirayang bangke was persikadi.
Bangke Bali Islam tak terhitung.
leleng praya ndarpa singih.
Praya dikejar oleh bedil.
Satengah ne juga gigi.
Hilangkan orang Praya.
ISM menganak bianglala
Matahari terbenam bianglala kuning
perbawa asap mesiu.
perbawa asap mesiu.
Turite tekan ka Sikae
Tarikil tibenna
lebar turun sing tanya.
berkata tergesa acekan Praya.
Penyak toming kulukang
Yang banyak desa sudah selesai.
re jo bakteris sifasitas, si pituk na, serta ndena tao gigir.
Si tujuh orang, dan sedikit pun tak kena hawatir.
Bap petition gigir komok pengarang.
Tetak mati oleh bambu cincin.
Nyari amun bataru desa masih.
Kula matan desa praya masih.
63. Mami' Sapian pengamuk bagai wayang
63. Mami' Sapian mengamuk bagaikan wayang
66. Anak Agung ngandika le' para punggawa
66. Anak Agung bertanya pada punggawa
71. Soroh pemating mau' bejarah-galih nangka
71. Si Prajurit menjarah teras-nangka
75. Mami' Sapian nyambang bagelining
75. Mami' Sapian meronda keliling
79. Yana lelah ngamuk tama aning masjid,
79. Bila lelah mengamuk, masuk masjid,
83. Laun kena kamu isi mimis
83. Nanti kena peluru kau
83. Guru nimbal si sa' ngerembeng
83. Si Guru menyahut jangan merepotkan
85. Lan turmanih sajra'na ngupi
85. Lagi pula sehabis minum kopi
86. Lan turmanih sajra'na ngupi
86. Lagi pula sehabis minum kopi
Anak Agung berangkat
Anak Agung berangkat
berunding
berunding
sudah tiga hari menyerbu
sudah tiga hari menyerbu
tak ada bekasnya
tak ada bekasnya
karena ia belum terkalahkan
karena ia belum terkalahkan
membakar pun tak dijinkan
membakar pun tak dijikan
tak boleh ia dijarah
tak boleh ia dijarah
Keluar mengamuk dua orang
Keluar mengamuk dua orang
menutup muka mengobrak-abrik
menutup muka mengobrak-abrik
tak lama demikian itulah
tak lama demikian itulah
Ratu Made menulis surat
Ratu Made menulis surat
surat sudah disampul
surat sudah disampul
kemudian cepat keluar.
kemudian cepat keluar.
Nyoman Gelgel men-
Nyoman Gelgel men-
jawab
jawab
membuat aku bingung
membuat aku bingung
sejuta ampun mohon dimaafkan
sejuta ampun mohon dimaafkan
itu saja.
itu saja.
Puh Kumambang
Puh Kumambang
Takdir Alluh sedateng na ina' rari
Takdir Allah setibanya si bibi
banjur mau' medahar
lalu dapat mereka makan
satmaka iya ngengundangin
seperti orang dipanggil saja
tingkah mura' salab salaban
tingkah seperti orang sinting
api jari sarut
api asal saja
sokna ngiung pendet sekedi'
asal ada asap mengebul
dedoro pira horotna
cuma sampah berapalah bekasnya
Rame tur anget rasena
ramai dan hangat rasanya
Berkat iklas angen serta rasa yakin
Berkat ihlas dan rasa yakin
mangda temau, sepa'at
agar kita mendapat sapaat
Nde'na kocap peteng benar tetuturang
Alkisah maka pagi pun tiba
Tambur benda hendah
tambur bende gumuruh
Surak mara' gen ruk langit
sorak bagai rutuh langit
kedoro sebubur si Punggawa
siasat Punggawa berubah
nyauk bobok berisi api
membawa obor berisi api
Mami' Sapian Haji Yasin
Mami' Sapian Haji Yasin
kayak marok Padang kayang
untuk dulu bertempur
Nde'na kita satahan Hari sudah panas
Mentari sudah di puncak
Nde'na kita satahan Hari mengamuk nya
Mereka bertarung tanpa arah
Keluar mengamuk sugul brari
Mulai keluar mengamuk
menyapih pagutan Geram marah
menggigit dengan marah
Madura ngancet Bali
Bali kupar kalah
Tambur suara hujan
Tambur dan tawa-tawa diambil
ne sapah beotek bakenan
semua yang ada disuguhkan
Potrotna untang-untang mubeng
Sampai lemas badannya di tanah
Ne kepeng pada selae jari belanja
Ini uang sama-sama dua puluh lima
manusia si ila Pengurusnya
manusia Praya yang ia tahu
Bakilah kalau demikian
Bakilah kalau demikian
157.Awo' ngka mun sekeno ka-mu pada
aku minta dengan sangat
endeng ase' gati, jangan kamu ceritakan,
jangan kamu tuturkan,
nda' kamu tuturan
jangan kamu ceritakan
ihwal dompetku hilang
masalah dompetku hilang
le' tingkah lompa'ku telang, soal aku jatuh apalagi,
serta aku jatuh apalagi,
le' raba'ku enda' gati, jangan kamu tuturkan,
jangan kamu ceritakan,
ndi' kamu tuturang
aku malu
aku malu ku marahi kamu.
akan ku marahi kamu.
174. Musuh di dekat tembok bu-yar
174. Musuh si ndepih le' tembok pada buntas
175. Asal berhadapan tak dapat
175. Sokna ngandang mula nde' ara' takeran,
178. yang mundur mendengar
178. si ngamuk mundur ya denger
shalawat
sholawat
pindah mencari orang Bali
pindah mencari orang Bali
siang malam tak berbeda
siang malam tak berbeda
telir sembaluno turun
dingin Sembalun turun
awor angin ble' gati
serta awor angin kencang
jelo' kelem nda'na pegat
siang malam tak henti
telir ngantok ajaib sekali-kali,
dingin mengantuk ajaib sekali-kali.
melengkan Allah si wikan.
hanya Allah yang tahu.
kancan Praya si'le' gawah malik
Si Praya yang di hutan
nina mama tarik tama desa,
laki wanita masuk desa